Jumat, 26 Juni 2015

Contoh Kasus Terapi teori humanistik eksistensial



Teori terapi humanistik
Istilah psikologi humanistik (Humanistic Psychology) diperkenalkan oleh sekelompok ahli psikologi yang pada awal tahun 1960-an bekerja sama di bawah kepemimpinan Abraham Maslow dalam mencari alternatif dari dua teori yang sangat berpengaruh atas pemikiran intelektual dalam psikologi. Kedua teori yang dimaksud adalah psikoanalisis dan behaviorisme. Maslow menyebut psikologi humanistik sebagai “kekuatan ketiga” (a third force).
Terapi eksistensial berpacu pada bahwa manusia tidak bisa lepas dari kebebasan dan bahwa kebebasan dan tanggung jawab berkaitan. Dalam penerapan-penerapan eksistensial humanistik mengutamakan pada filosofis yang melandasi terapi. Pendekatan atau teori eksistensial humanistik yang menyajikan suatu landasan filosofis bagi orang berhubungan dengan sesame, kebutuhan yang unik dan menjadi tujuan konselingnya.
Konsep utama dari terapi humanistik eksistensial itu ada tiga hal yang pertama kesadaran diri yang dimana manusia memiliki kesanggupan untuk menyadari dirinya sendiri, suatu kesanggupan yang unik dan nyata yang memungkinkan manusia mampu berpikir dan memutuskan, semakin kuat kesadaran diri seseorang, maka akan semakin besar pula kebebasan yang ada pada orang itu, kesadaran untuk memilih alternative-alternatif itu memutuskan secara bebas dalam batasannya, kebebasan memilih dan bertindak itu disertai tanggung jawab, manusia bertanggung jawab atas keberadaannya dan nasibnya. Yang kedua ada kebebasan, tanggung jawab dan kecemasan yang dimana kesadran atas kebebasan dan tanggung jawab bisa menimbulkan kecemasan yang menjadi atribut dasar pada manusia. Lalu ada penciptaan makna yang diartikan manusia itu unik yang dalam arti bahwa ia berusaha untuk menentukan tujuan hidup dan menciptakan nilai-nilai yang akan memberikan makna bagi kehidupan.manusia memiliki kebutuhan untuk berhubungan dengan sesame dalam suatu cara yang bermakna, karena manusia adalah makhluk rasional.
Contoh kasus :
Leon seorang mahasiswa, mungkin melihat dirinya sebagai dokter masa depan, tetapi  nilainya yang dikeluarkan dari sekolah kedokteran ternyata dibawah rata-rata. Perbedaan antara dengan apa Leon melihat dirinya (konsep diri) atau bagaimana ia ingin melihat dia (ideal konsep diri) dan realitas kinerja akademis yang buruk dapat menyebabkan kegelisahan dan kerentanan pribadi, yang dapat memberikan motivasi yang diperlukan untuk masuk terapi. Leon harus melihat bahwa ada masalah atau tidak pada dirinya. Leon pesimis untuk menghadapai penyesuaian psikologis untuk mengeksplorasi perubahan dirinya. Konseling berlangsung, klien dapat mengeksplorasi lebih luas keyakinannya dan perasaan (Rogers, 1967). Mereka dapat mengekspresikan ketakutan mereka, rasa bersalah kecemasan, malu, kebencian, kemarahan, dan lain sebagainya. emosi telah dianggap terlalu negatif untuk menerima dan memasukkan ke dalam diri mereka. Dengan terapi, orang disortir kurang dan pindah ke penerimaan yang lebih besar dan integrasi perasaan yang saling bertentangan dan membingungkan. Mereka semakin menemukan aspek dalam diri mereka yang telah disimpan tersembunyi.
Sebagai klien merasa dimengerti dan diterima, mereka menjadi kurang defensif dan menjadi lebih terbuka terhadap pengalaman mereka. Karena mereka merasa lebih aman dan kurang rentan, mereka menjadi lebih realistis, menganggap orang lain dengan akurasi yang lebih besar, dan menjadi lebih mampu untuk memahami dan menerima orang lain. Individu dalam terapi datang untuk menghargai diri mereka lebih seperti mereka, dan perilaku mereka menunjukkan lebih banyak fleksibilitas dan kreativitas. Mereka menjadi kurang peduli tentang memenuhi harapan orang lain, dan dengan demikian mulai berperilaku dengan cara yang lebih benar untuk diri mereka sendiri. Mereka bergerak ke arah yang lebih berhubungan dengan apa yang mereka alami pada saat ini, kurang terikat oleh masa lalu, kurang ditentukan, lebih bebas untuk membuat keputusan, dan semakin percaya diri masuk untuk mengelola kehidupan mereka sendiri.
Dari contoh kasus Leon dapat diambil kesimpulan bahwa salah satu alasan klien mencari terapi adalah perasaan tidak percaya diri, dan ketidakmampuan untuk membuat keputusan atau secara efektif mengarahkan hidup mereka sendiri. Leon diarahkan supaya melihat kepotensian diri dia yang sebenarnya, terapi difokuskan ke saat yang sekarang agar Leon dapat melanjtukan hidupnya.
Dari contoh kasus tersebut inti dari terapi ini adalah penggunaan pribadi terapi yang kapasitas untuk sadar akan dirinya, meningkatkan kesadaran diri yang memotivasi atau mempengaruhi seseorang dan tujuan hidup individu itu (Baldwin, 1987).  



Sumber :
Corey Gerald, 2009, Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi, Bandung: PT Refika Aditama
Misiak, henryk.2005.psikologi fenomenologi,eksistensial dan humanistic. Bandung: PT Rafika Aditama

Rabu, 25 Maret 2015

Psikoterapi

1. Apakah definisi dari Psikoterapi dan Jelaskan!
Menurut Watson & Morse (1977), psikoterapi adalah bentuk khusus dari interaksi antara dua orang, pasein dan terapis, pada mana pasien memulai interaksi karena pasien mencari bantuan psikologi dan terapis menyusun interaksi dengan mempergunakan dasar psikologi untuk membantu pasien meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dalam kehidupannya dengan mengubah pikiran, perasaan dan tindakannya.

2. Jelaskan tujuan dari Psikoterapi!
Tujuan psikoterapi ada beberapa macam, misalkan tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis dan tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikodinamik.
Kalau menurut Corey (1991) tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis yaitu membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien dalam menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewar dan bekerja melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual. Sedangkan menurut Ivey (1987) membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Rekontruksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sintetis yang baru dari konflik-konflik yang lama.

3. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur dari psikoterapi!
Menurut Masserman ada delapan unsur-unsur terapi psikoterapi yaitu :
Peran sosial
Hubungan (persekutuan tarapeutik)
Hak
Retrospeksi
Reduksi
Rehabilitasi
Rekapitulasi
Unsur-unsur psikoterapik dapat dipilih masing-masing pasien dan dimodifikasi dengan berlanjutnya terapi.sesuai keadaan mental dan kebutuhan pasien.

4. Sebutkan dan jelaskan perbedaan dari psikoterapi dan konseling!
Konseling biasanya berkenaan dengan orang-orang yang normal, sedangkan psikoterapi berkenaan dengan orang-orang yang gangguan psikis.
Konseling lebih bersifat edukatif,suportif, berorientasi kesadaran dan jangka pendek sedangkan psikoterapi lebih bersifat rekonstruktif, konfrontif, berorientasi ketidaksadaran, dan jangka panjang.
Konseling lebih terstruktur dan terarah kepada tujuan yang lebih terbatas dan pasti sedangkan psikoterapi lebih luas dan mengarah kepada tujuan yang lebih jauh.

5. Uraikan secara jelas bagaimana psikoterapi melakukan berbagai pendekatan mental illness!
a)      Pendeketan Psikoanalisa
Pendeketan ini fokus dengan mengubah masalah perilaku,perasaan dan pikiran dengan cara memahami akar masalah yang tersembunyi dipikiran bawah sadar.

b)      Pendeketan behavioristik
Pendeketan terapi perilaku fokus pada perilaku seseorang dipengaruhi oleh proses belajar sepanjang hidup.

c)      Pendeketan kognitif
Terapi kognitif itu perilaku manusia dipengaruhi oleh pikiran nya sendiri. Leh karena itu pendeketan kognitif lebih fokus kepada pola pikiran untuk bisa mengubah pola perilaku.

d)     Pendeketan humanistic
Pendeketan humanistic itu setiap manusia unik dan setiap manusia sebenarnya mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Setiap manusia dengan keunikannya bisa bebas menentukan pilihan hidupnya sendiri. Dalam terapi humanistic seorang psikoterapis beperan sebagai fasilitator perubahan saja bukan mengarahkan perubahan. Psikoterapis tidak mencoba mempengaruhi klien tetapi member kesempatan klien untuk memunculkan kesadaran dan berubah atas dasar kesadarannya sendiri.

e)      Intergrative
Intergrative therapy itu suatu psikoterapi gabungan yang bertujuan untuk menyembuhkan mental seseorang secara keseluruhan. Seperti klien yang mengalami komplikasi gangguan psikologis yang tidak cukup ditangani dengan satu metode psikoterapi saja, tetapi digunakan beberapa metode psikoterapi dan beberapa pendeketan yang lainnya.



6. Sebutkan dan Jelaskan bentuk-bentuk utama dari terapi!
a)      Supportive therapy
Psikoterapi suportif adalah pendeketan psikoterapi yang mengintegrasikan psikodinamik, kognitif-perilaku, dan interpersonal yang konseptual dan teknik. Tujuannya untuk memperkuat sehat dan adaptif pasien.

b)      Reducative Therapy
Untuk membangkitkan pengertian pada penderita tentang konflik-konflik jiwa yang dikandungnya yang terutama terletak dalam alam sadar. Dengan usaha untuk menyesuaikan diri.

c)      Reconstructive Therapy
Konflik-konflik yang dibawah alam sadar dengan usaha untuk mendapatkan perubahan yang luas daripada struktur kepribadian dan pengluasan pertumbuhan kepribadian dengan pengembangan potensi penyesuaian diri yang baru.





Sumber :
Corey, Gerald. (2009). Teori Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : Refika Aditama.
Corsini, R.J. & Wedding, D. (2011). Current Psychotherapies. Ed. 9. Belmont : Brooks/Cole.
Maulany, R.F (1997). Buku Saku Psikiatri: Residen Bagian Psikiatri UCLA. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Singgih, Gunarsa. (2004). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : BPK Gunung Mulia.
Surya, Mohamad. (2003). Psikologi Konseling. Bandung : Pustaka Bani Quraisy.

Minggu, 18 Januari 2015

Pelatihan dan Pengembangan

Pelatihan dan Pengembangan

a. Definisi pelatihan
Pelatihan adalah merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, sikap untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja. (Simamora:2006:273)

b. Tujuan dan sasaran pelatihan dan pengembangan

  1. Untuk meningkatkan keterampilan pada karyawan
  2. Untuk meningkatkan produktivitas kerja organisasi
  3. Untuk membantu masalah operasional
  4. Meningkatkan kemampuan mengerjakan tugasnya
  5. Kemampuan menjaga sikap empati dan melihat sesuatu
tujuan dari pengembangan :
  1. Mewujudkan hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan
  2. Untuk membantu mengisi lowongan jabatan tertentu
  3. Meningkatkan semangat kerja
  4. Meningkatkan kepuasan kerja
  5. Mengembangkan atau merubah sikap,sehingga menimbulkan kemauan kerja sama dengan sesama karyawan dan manajemen (pimpinan)
c. Faktor psikologi dalam penelitian dan pengembangan
Faktor psikologi sangat berperan penting dalam pelatihan dan pengembangan. salah satu hasil riset yang dilakukan terhadap para manager HRD menunjukkan bahwa lebih dari 50% responden menyebutkan PIO memberikan peran penting pada area seperti seleksi dan penempatan, pelatihan dan pengembangan.
          Faktor psikologi : 
  • Penilaian kebutuhan pelatihan semua karyawan dalam suatu klasifikasi pekerjaan tanpa memerhatikan data
  • Penilaian kebutuhan pelatihan yang didasarkan pada hasil pengamatan terhadap berbagai permasalahan,wawancara, daftar pertanyaan, dan evaluasi
  • Pelatihan tidak berkaitan dengan ketidaksesuaian kinerja, tetapi lebih berkaitan dengan sumberdaya rmanusia untuk waktu yang akan datang
d. Teknik dan metode pelatihan dan pengembangan
Program pelatihan dan pengembang dirancang untuk meningkatkan prestasi kerja, mengurangi absensi dan perputaran. Ada dua kategori program pelatihan dan pengembangan.
1. Metode praktis (on the job training)
Karyawan dilatih tentang pekerjaan baru dengan sepersive langsung seorang pelatih yang berpengalaman.
2.Teknik-teknik presentasi informasi
Karyawan peserta latihan menerima repesentasi tiruan suatu aspek organisasi dan diminta untuk menanggapinya seperti dalam keadaan sebenernya.

Metode-metode yang digunakan adalah :
  1. Metode studi kasus
  2. Kuliah
  3. Studi sendiri
  4. Program computer
  5. Komperensi
  6. Presentasi


Sumber : http://eprints.binadarma.ac.id/1592/1/PSIKOLOGI%20INDUSTRI%20MATERI%202.pdf
http://rinintaanggita.blogspot.com/2013/10/pelatihan-dan-pengembangan-tugas-sdm.html